VIVAnews - Tapa berata penyepian 5 Maret 2011 sejak pagi pukul 06.00 WITA mulai dilakukan umat Hindu di Bali.
Dari pantauan VIVAnews.com, berbagai akses masuk menuju Bali tutup total, dan jalan-jalan pun tampak lengang tanpa ada aktivitas warga seperti biasanya.
Tapa barata penyepian yang meliputi amati geni atau tidak menyalakan api maupun cahaya, amati karya atau tidak bekerja, amati lelungan atau tidak keluar rumah, dan amati lelanguan atau tidak bersenang-senang ini dilakukan oleh umat Hindu selama 24 jam hingga 6 Maret 2011 pukul 06.00 WITA.
Selama 24 jam tersebut, Bali akan gelap gulita karena warga juga tidak diperkenankan untuk menyalakan lampu, dan berbagai peralatan elektronik lainnya.
Selain tanpa aktivitas, seluruh warga di Bali tetap tidak dapat menyaksikan siaran televisi baik lokal maupun nasional. Tak hanya di rumah-rumah warga, di hotel sekalipun para wisatawan juga tidak dapat menikmati siaran televisi kabel.
Para wisatawan dan masyarakat non-Hindu pun diharapkan dapat turut menghormati prosesi penyepian. Salah satunya tidak keluar dari lingkungan hotel tempat mereka menginap.
Meski berbagai fasilitas bandara, pelabuhan, serta sejumlah pertokoan dan mesin ATM di-nonaktifkan, fasilitas darurat seperti kantor kepolisian dan rumah sakit tetap berjalan seperti biasa. Bila terjadi hal yang darurat, pecalang setempat akan mengizinkan dan mengantar warga menuju lokasi yang dibutuhkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar